Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Tuesday, April 15, 2008

Bensin Campur Minyak Tanah

From http://chrysan-project.net/index.php?option=com_content&task=view&id=1&Itemid=47

KENALI DAN DETEKSI GEJALANYA

Banyak Orang Khawatir , bahwa beli bahan bakar di luar kota itu gampang dicurangi. Maksudnya bahan cair itu kerap dicampur minyak tanah. Tentunya, sampean ngga mau terjadi kan! Tapi, jika memang terjadi, bagaimana nasib konsumen?

Jangan sampai sobat merasakn pakai bahan bakar motor yang telah dicampur dengan bahan bakar kompor itu. Bahkan, ngga jarang alias inspeksi mendadak kerap dilakukan pihak yang terkait atau berwenang soal mutu bahan bakar itu.

Chrysan akan melakukan pengetesan mengenai hali ini. beberapa pengetesan dilakukan. Pertama, bagaimana motor diberikan bensin yang telah dicampur minyak tanah sebesar 25%, 50% dan 75%.


25 PERSEN MINYAK TANAH

Perbandingannya, 25% monyak tanah dan 75% Premium. Buat start awal dengan elektrik starter, tidak ada kendala. Alias motor langsung hidup normal.

Namun saat motor dijalankan terasa sekali akselerasi motor, motor agak berat ketimbang pemakaian Premium seutuhnya. Apalagi, suar mesin agak diselingi suara knocking yang berasal dari klep.

Kalau dari warna, sulit dideteksi. Itu karena warna dari hasil campuran kedua bahan cair ini masih cenderung ke arah kuning alias sepeti Premium. Bahkan, gejala hasil pencampuran ini juga sulit dideteksi dari wana kepala busi.

Warna elektroda busi, masih seperti hasil pembakaran normal. Yaitu, keramik busi putih dan elektroda sedikit hitam tapi berminyak.

50 PERSEN MINYAK TANAH

Perbandingan berimbang pun, motor masih mau distarter langsung. Namun begitu motor dijalankan, tersan sekali gejala ngelitik alias knocking dari klep akibat rendahnya mutu bahan bakar.

Saat berakselerasi pun, mesin tetap diselingi gejala ngelitik disetiap perpindahan gigi. Misal, dari gigi dua ke gigi tiga. Semua ini, berpengaruh pada suara mesin yang memang agak lebih kasar dan cenderung lebih panas

Oh ya, saat tes jalan, motor dijajal tanpa beban berlebih. Apalagi jika dikasih bobot berlebih tuh! Ya, seperti bawa boncenger gitu.

Jika merasakan gejala motor seperti ini, coba periksa kondisi busi. Soale dengan kandungan bahan bakar yang tak sempurna, kepala busi berubah warna menjadi sedikit berminyak dan hitam.

75 PERSEN MINYAK TANAH

Boleh dibilang pengetesan ketiga ini, cukup radikal. Soalnya, perbandingan bensin hanya 25%. Sedang minyak tanh 75%. Anehnya, tetap kedua Zat cair ini masih bercampur.

Begitunya, ketika distarter mesin tetap mau hidup, lho. Hanya saja buat menjalankan motor, mesin punya gejala layaknya dicuk terus. Sulit buat langsung jalan.

Namun dengan pertahankan rpm, motor mau dijalankan meski mesin batuk-batuk. Hanya saja, buat tembus 3.000 rpm agak sulit. Gitu juga dengan gejala knocking yang makin keras. Tak hanya saat tiap perpindahan gigi, tapi ketika digeber dalam kondisi stasioner juga.

Meski knocking, dalam keadaab ideal, rpm mesin mampu digeber hingga limitter. Hanya saja, dari saluran buang keluar asap putih, lho. Setelah mesin dingin pun, busi coba dibuka.

Taunya busi berwarna hitam pekat dan berminyak. Gejala ini layaknya pembakaran di ruang bakar sangat tak sempurna. Artinya, campuran tak bisa dibakar seluruhnya. Makanya, timbul ngelitik parah dan ngebul asap putih dari knalpot.

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger